HARI PANGAN SEDUNIA KE 31 PENINGKATAN PRODUK PANGAN PERTANIAN


Peringatan Hari Pangan Sedunia (HPS) dimulai sejak Food and Agriculture Organization (FAO) menetapkan Wold Food Day melalui Resolusi PBB No. 1/1979 yang merupakan tindak lanjut dari kesepakatan FAO Conference ke 20, Nopember 1979 di Roma, Italia, yang dihadiri oleh 147 negara anggota FAO. Sejak saat itu disepakati bahwa mulai tahun 1981, seluruh Negara anggota FAO termasuk Indonesia memperingati HPS secara nasional pada setiap tanggal 16 Oktober bertepatan dengan tanggal terbentuknya FAO.

           Sesuai dengan pemahaman para pemimpin dunia yang hadir pada pertemuan tersebut atas permasalahan yang berkaitan dengan pemenuhan pangan di lingkup global, regional maupun nasional, maka perlu dibangun kesadaran seluruh pemangku kepentingan dalam implementasi program-program yang relevan agar pemenuhan pangan dapat secara terus menerus ditingkatkan, baik jumlah maupun mutunya.
            Hingga saat ini, seluruh Negara anggota FAO memperingati HPS di negaranya masing-masing dengan mengangkat tema nasional yang sejalan dengan tema internasional. Peringatan HPS yang telah dilaksanakan oleh 186 negara anggota FAO bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan perhatian masyarakat internasional terhadap pentingnya penanganan masalah pangan, baik ditingkat global, regional maupun nasional. Oleh karena itu tema HPS ditetapkan berbeda setiap tahun disesuaikan dengan situasi, kondisi dan isu global yang mempengaruhi keberlanjutan pemenuhan pangan dunia.
            Di Indonesia, pelaksanaan HPS secara nasional dimaksudkan sebagai wahana meningkatkan pemahaman, kepedulian serta menggalang kerja sama dengan pihak-pihak terkait dalam meningkatkan sinergi menangani masalah pangan. Di masa mendatang, upaya pemenuhan pangan akan menghadapi tantangan yang semakin berat. Isu dampak perubahan iklim yang akhir-akhir ini menjadi pembicaraan dan perhatian dunia internasional membuktikan bahwa iklim sangat berpengaruh besar terhadap keberlanjutan kehidupan manusia. Di sisi lain, pertumbuhan penduduk selalu diiringi oleh meningkatnya kebutuhan hidup, sementara ketersediaan lahan dan air tidak berkembang, sebisa fenomena ini menyebabkan tekanan terhadap kedua sumberdaya ini semakin berat.
            Sejak pertengahan tahun 2007 yang lalu, dunia menghadapi berbagai krisis, yang dimulai dari krisis harga pangan dan berkelanjutan adanya krisis financial dan ekonomi yang hampir melanda semua bangsa. Sebagaimana diketahui bahwa pangan adalah kebutuhan yang paling esensial untuk menjalani kehidupan ini. Kelangkaan BBM di tingkat dunia telah memicu terjadinya krisis pangan global dikarenakan penggunaan hasil pangan untuk membuat energy nabati yang dampaknya adalah penurunan ketersediaan pangan sehingga berpotensi menambah jutaan masyarakat rawan pangan sudah bisa _____ Kondisi ini merupakan suatu ancaman bagi kelanjutan hidup jutaan manusia didunia terutama yang mempunyai keterbatasan akses terhadap pangan sehingga perlu diantisipasi dengan seksama.
            Untuk mampu menghadapi berbagai tantangan tersebut, diperlukan kesatuan kerja multisektor dalam satu kesempahaman yang sama, oleh karena permasalahan pangan yang kompleks memerlukan penanganan yang tepat dan bersifat holistic. Pelibatan seluruh stakeholder merupakan salah satu cara efektif untuk mengelola peluang atau resiko yang dihadapi, menghindari atau meminimalkan biaya sekaligus optimalisasi pencapaian tujuan. Kerjasama multipihak sangat diperlukan karena diyakini bahwa dengan kondisi yang semakin kompleks tersebut tidak akan dapat diselesaikan dengan satu sector saja. Dengan demikian dibutuhkan upaya koordinasi dan komunikasi dengan beragam stakeholder dalam memberikan kontribusi untuk menyelesaikan permasalahan secara inovatif dan berkelanjutan. Pelibatan stakeholder yang efektif juga diyakini memberikan kesempatan untuk mengelola tantangan-tantangan tersebut, sehingga menemukan solusi inovatif dan menciptakan nilai tambah bagi siapa saja yang terlibat.
            Kemampuan setiap negara untuk bertahan dan selamat dari cengkeraman krisis global ditentukan oleh kemampuannya dalam mengelola sumberdaya alam untuk memenuhi kebutuhan pangan seluruh masyarakat secara berkelanjutan. Oleh karena itu, peringatan HPS pada era krisis seperti saat ini memiliki makna penting, yaitu mengingatkan kembali bahwa perwujudan ketahanan pangan adalah tanggung jawab bersama yang harus dilaksanakan bagi keberlanjutan peradaban manusia.

A.         Tujuan
Tujuan Umum
Tujuan umum dari penyelenggaraan peringatan HPS Ke – 31 adalah :
1.            Meningkatnya kesadaran dan perhatian masyarakat internasional akan pentingnya penanganan masalah pangan baik ditingkat global, regional dan khususnya tingkat nasional ; dan
2.         Memperkokoh solidaritas antar bangsa dalam usaha memberantas kekurangan pangan dan gizi yang masih dialami oleh sebagian penduduk dunia terutama di negara berkembang.

Tujuan Khusus
Peringatan HPS ke 31 Tahun 2011, untuk tingkat nasional dilaksanakan dengan tujuan :
1.         Memperkuat kerja sama dan membangun koordinasi fungsional yang efektif dengan melibatkan seluruh komponen pemerintahan dan masyarakat dalam rangka mempertahankan ketahanan pangan nasional; dan
2.         Memotivasi stakeholder ketahanan pangan untuk berpartisipasi aktif secara berkelanjutan dalam pembangunan ketahanan pangan serta mengkomunikasikan hasil-hasil pembangunan ketahanan pangan kepada masyarakat luas.

B.         Sasaran
            Sasaran pelaksanaan HPS ke 31 tahun 2011, adalah seluruh komponen bangsa yang terlibat dalam pembangunan ketahanan pangan (pemerintah, swasta, lembaga sosial dan masyarakat, baik di pusat maupun daerah.

C.         Manfaat
1.         Masyarakat luas mengetahui peran pemerintah, pihak swasta, perguruan tinggi, dan pemangku kepentingan lainnya dalam upaya mewujudkan ketahanan pangan nasional; dan                            
2.         Tumbuhnya kesadaran seluruh lapisan masyarakat terhadap potensi sumberdaya alam serta tantangan dalam mewujudkan ketahanan pangan terkait dengan berbagai factor yang mempengaruhinya.

D.         Keluaran
            Hasil yang diharapkan dari pelaksanaan HPS, adalah :
1.         Terwujudnya kerja sama dan membangun koordinasi fungsional yang efektif dengan seluruh komponen pemerintah dan masyarakat dalam rangka mempertahankan ketahanan pangan nasional; dan
2.         Terselenggaranya seluruh rangkaian kegiatan HPS ke 31 Tahun 2011 dalam memotivasi dan mengkomunikasikan pemantapan pembangunan ketahanan pangan nasional.

Komentar

Postingan Populer